Masalah sampah plastik menjadi salah satu tantangan utama bagi lingkungan dan keberlanjutan di Desa Puluhan, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. Plastik yang tidak dapat terurai dengan mudah menjadi ancaman serius bagi ekosistem dan kesehatan manusia. Di tengah kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan, muncul inovasi baru yang bernama “ecobrick” menjadi solusi kreatif untuk mengatasi masalah sampah plastik oleh mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 2024 di Desa Puluhan.
Mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro yang terlibat dalam kegiatan tersebut memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai permasalahan sampah plastik yang melanda masyarakat di Desa Puluhan. Mereka menyadari bahwa pengelolaan yang kurang optimal terhadap plastik dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, ecobrick dianggap sebagai solusi yang efektif untuk mengurangi dampak buruk dari plastik sekaligus memberikan manfaat positif.
Pembuatan ecobrick pun cukup mudah dan dapat dilakukan oleh berbagai kalangan. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN Tim I Undip 2024 melakukan edukasi cara membuat ecobrick guna meningkatkan wawasan masyarakat mengenai manfaat dari ecobrick. Edukasi dilakukan di Desa Puluhan pada tanggal 28 Januari 2024. Edukasi ini dilakukan dengan menjelaskan kepada masyarakat desa mengenai ecobrick dan manfaatnya. Kemudian dilakukan demonstrasi pembuatan ecobrick secara singkat.
Masyarakat desa sangat antusias untuk mengenal lebih jauh tentang inovasi ecobrick tersebut, Ecobrick memberikan harapan baru dalam upaya mengelola sampah plastik dengan cara yang inovatif dan ramah lingkungan. Dengan kolaborasi dan kesadaran masyarakat, solusi seperti ecobrick dapat menjadi langkah kecil namun berarti dalam menjaga kebersihan lingkungan di Desa Puluhan.
Penulis : Rizky Putra Castrawan
Dosen Pembimbing Lapangan : Ardiana Alifatus Sa’adah, S.Si., M.Si
Lokasi KKN : Desa Puluhan, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten